Salam untuk para
pembaca,
Kali ini saya akan
memberikan sebuah kisah tentang hal kecil namun bisa berujung mendapatkan
keberkahan yang besar.
Hendi, hendi adalah
seorang anak dari Sutia dan Pardi. Mereka tinggal disebuah desa kecil bernama
"Klasderna" salah satu wilayah diindonesia. Hendi tinggal didalam
keluarga yang bisa dibilang cukup sederhana, hendi saat ini berumur 6 tahun.
Hendi terlahir memiliki kecacatan pada kaki sebelah kirinya, hendi berjalan
dibantu dengan sebuah tongkat yang sudah usam dan tak layak untuk dipakai
menopang kaki kirinya. Sungguh kasihan hidup hendi dan keluarganya, ibu hendi
adalah seorang pencari kayu bakar dihutan dan bapak hendi seorang peadagang
buah dipinggir kota klasderna.
Selasa pagi 1 Oktober
2013, hendi pamit kepada ibunya untuk pergi mengirimkan makan pagi untuk
ayahnya dipasar. Ayah hendi belum pulang sejak dari kemarin pagi, bisasanya
ketika ayah hendi tidak pulang kerumah pasti dagangan buah ayahnya tidak sedang
ramai pembeli.
"Ibu, hendi pergi
kepasar dulu ya mau mengantarkan makan pagi untuk ayah" Hendi
"Iya nak, hati-hati
kamu kepasarnya ya" Ibu Hendi
"Iya bu,"
Hendi
Setelah itu pergilah
hendi pagi-pagi buta kepasar klasderna dengan membawa serantang makan pagi
untuk ayahnya.
Selagi dijalan ditengah
hutan, hendi melihat ada seekor hewan kelinci yang sedang terlihat lesu.
Sepertinya kelinci itu sedang kelaparan, memang kondisi hutan ditempat daerah
hendi tinggal jarang sekali makanan yang bisa dimakan sama hewan. Hendi
berpikir dalam dirinya, "Aku punya 3 rantang makanan yang setiap rantang
isinya ada sayur wortel, ayam, dan nasi. Apakah aku berbagi sedikit ya untuk
kelinci ini?"
Hendi pun bingung,
disatu sisi hendi melihat anak kelinci itu kelaparan dan sisi lainnya makanan
ini kan untuk sarapan ayahnya dipasar. Hendi pun tidak berpikir panjang lagi,
langsunglah hendi memberi sedikit sayur wortelnya untuk anak kelinci yang
sedang kelaparan.
"Ini kelinci, aku
beri sedikit wortel untuk kamu makan". Hendi
Betapa tulusnya hati
hendi.
Sehabis itu hendi
langsung melanjutkan perjalanannya kepasar.
Ketika dijalan kaki
hendi tersandung batu, tumpahlah sisa sayur dan nasi yang ada didalam rantang.
"Haduh". Hendi
kaget dan terjatuh
"Yaallah, makanan
aku tumpah semua. Tinggal ayam yang tersisa untuk ayah". Hendi sambil merintih
karena sedih
Hendi sangat sedih,
karena makanan yang tersisa hanyalah 1 potong ayam goreng untuk ayahnya.
Hendi tidak berlarut
sedih, hendi langsung melanjutkan perjalanan kepasar.
Sesampainya dipasar,
hendi melihat dari jauh ayahnya sedang melamun.
"Apakah aku harus
bertemu ayah? aku takut dimarahi ayah, karena aku hanya membawa sepotong ayam
goreng saja. Pasti ayah sedang lapar". Hendi
Setelah itu hendi
memberanikan diri untuk meunuju ke toko tempat ayahnya berjualan.
"Hendi? Kamu
ngapain kok kesini?" Ayah hendi
"Iya yah aku ingin
mengantarkan ayah makan pagi". Hendi dengan raut wajah ketakutan
Dibukalah rantang yang
dibawa hendi sama ayahnya.
"Hendi, ini kok
isinya hanya ayam goreng saja?'". Ayah hendi
"Emm....
ini......." Hendi berbicara terbata-bata
"Ini kenapa? Oh
ayah mengerti, pasti dirumah hanya ada ayam goreng saja ya kan?". Ayah
hendi
"Maafkan hendi
ayah, tadi hendi memberi sedikit sayur wortelnya untuk kelinci dihutan. Hendi
kasihan melihat kelinci itu sedang kelaparan. Terus tadi hendi juga menumpah
nasi dan sayurnya". Matanya hendi sambil berkaca-kaca
"Subhanallah, hati
kamu tulus sekali nak. Ayah malah suka kamu seperti itu, membantu
seseorang/hewan yang sedang kesulitan. Aayah bangga sama kamu nak. Untuk nasi
dan sayur yang tumpah tadi tidak apa-apa, ayah maafkan". Ayah hendi
"Makasih
ayah". Hendi dengan raut wajah senang
"Seakarang sini
kamu makan sama ayah". Ayah hendi
"Ayah saja yang
makan, hendi tadi sudah makan dirumah". Hendi
Dengan penuh rasa senang
dan bersyukur, pardi ayahnya hendi memakan sepotong ayam goreng yang dibawa
hendi dari rumah.
Sungguh bersyukur untuk
kita yang masih bisa makan dengan daging, pizza, sushi atau yang lainnya.
Lihatlah orang-orang yang dibawah kita, apakah kita sudah bersyukur dengan apa
yang kita miliki dan rasakan saat ini? Mungkin sebagian orang masih mempunyai
rasa bersyukur.
Sekian cerpen dari saya, apabila ada ketidak sesuaian kata atau ceritanya masih ngaur tolong dimaklumi. Karena ini blog pertama cerpen yang saya buat. Dan semoga ini sedikit bisa bermanfaat untuk para pembaca.
Jangan bosan-bosan baca blog saya teman :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar